Senin, 16 Juli 2012

•.✿ Ketika Pasangan Tak Seindah Harapan ✿.•


.♥.BismillaahiRRahmaaniRRaahiim.♥.

.♥.Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina
Muhammad,,Wa'ala aalii Sayyidina
Muhammad.♥.

Sahabat fillah.. 

Saat kita masih sendiri, pastilah tersirat
dibenak kita untuk bertekad menjadi
isteri shalihat yang taat dan selalu
tersenyum manis. Kitapun selalu ingin
memberikan yang terbaik bagi suami
kelak sebagai jalan pintas menuju
surga..

Figur isteri yang sholihat, taat, dan setia
benar-benar terpatri kuat di benak kita..

Maka, tatkala Allah Subhanahu Wata'ala telah
menakdirkan kita mendapat jodoh
seorang Muslim yang sholih kita pun
melangkah ke gerbang pernikahan
dengan mantap. Begitu khidmat dan
khusyu karena kesadaran penuh untuk
beribadah dan menjadikan jihad dan
syahid sebagai tujuan hidup berumah
tangga..

Kini ketika telah menjalani kehidupan
rumah tangga, banyak hal-hal realistis
yang harus dihadapi. Sifat, karakter,
pembawaan, selera, dan kegemaran
serta perbedaan latar belakang
keluarga yang semula mudah
terjembatani oleh kesatuan iman, cita-
cita, dan komitmen ternyata lambat
laun menjadi bahan-bahan
perselisihan..

Pertengkaran memang
bumbunya perkawinan,tetapi
manakala bumbu yang dibubuhkan
terlalu banyak, tentu rasanya menjadi
tajam dan tak enak lagi..

Berbagai masalah kehidupan dalam
perkawinan harus dihadapi ketika
mengetahui kenyataan bahwa
pasangan tak seindah harapan, Bagi
yang tidak siap dan atau menyiapkan
diri, mereka seakan mengalami
penderitaan kejiwaan berkepanjangan
yang imbasnya akan menjalar
terhadap perbuatan "anarkis" kepada
diri dan orang- orang sekitarnya..

Tak
lupa pula, doa- doa patah hatipun
dilantunkannya setiap hari.
Ternyata, ada banyak hal yang tak
seindah bayangan semula..

Antara
harapan dan kenyataan ada
terbentang satu jarak..

Taman bunga
yang dilalui ternyata pendek dan
singkat saja. Cukup banyak onak dan
duri siap menghadang..

Kekecewaan yang besar bersumber
dari persepsi yang ideal yang
kemudian menggiring kita pada
gambaran2 indah tentang pasangan
kita..

Suami diharapkan bermental
Super dan menjadi sosok pribadi yang
istimewa layaknya Rasulullah Salallahu'alaihi Wasallam..

Sedangkan Istripun juga dipersepsikan
layaknya Ibunda Fathimah yang tanpa
cela dalam mengabdi kepada suami..

Harapan yang besar tersebut seakan
pula menghapus pemakluman atas
segala kekurangan dari suami. Hal ini
tentu saja bisa berdampak fatal, konflik
bisa saja menjadi jadwal harian jika
harapan itu berlawanan dengan fakta
yang ditemukan di dalam sebuah
rumah tangga..

Lantas apakah berharap itu tidak
boleh ? berharap sah-sah saja dan
memanglah wajar, namun perlu
diingat bahwa seseorang yang akan
kita nikahi itu manusia bukan malaikat,
banyak kekurangan yang mungkin
terjadi di kemudian hari yang
disebabkan oleh kekurangan2 dari
pasangan kita tersebut..

Berkaca dari hal di atas, oleh karena itu
tidak berlebihan apabila kita
mensyarakatkan diri sendiri untuk
bersikap ikhlas ketika akan menikah..

Sikap ikhlas membuat kita lebih siap
untuk menghadapi perbedan-
perbedaan nanti. Selain itu, sikap ikhlas
juga akan menumbuhkan prasangka
baik kita kepada Allah..

Sikap ikhlas pun akan menumbuhkan
sifat memaafkan dan berpikir positif..

kita perlu menyadari bahwa semua
orang berusaha hidup dengan cara
yang paling baik menurut mereka,
namun terkadang "kebaikan" itu
mungkin kurang pas jika diterapkan
untuk kita. Tapi satu hal yang harus
tetap kita lakukan, cobalah mendidik
diri sendiri untuk tetap menghargai
niat baik mereka tersebut..

Maka
dengan memaafkan dan berpikir
positif, semua akan kembali pada jalur
yang semestinya..

Jika sikap semua hal tersebut semua
telah mendarah daging, Alih –alih
menyebabkan konflik atau kekerasan
dalam rumah tangga, kejutan-kejutan
yang terjadi kemudian, justru akan
manambah benih-benih romantisme
sehingga cinta dan dukungan kita
terhadap pasangan kitamalah akan
menjadi semakin besar.. 

Dan kalau
sudah begini Bukan tidak mungkin kita
akan benar2 menikmati indahnya
surga dunia..

Dan yang terakhir, untuk menghindari
kekecewaan juga diperlukan sikap kita
untuk mencintai pasangan kita dengan
cinta yang proporsional..

Karena jika
kita memang harus menghadapi
kenyataan bahwa pasangan kita
hanyalah manusia lengkap dengan
kekurangan dan kelebihannya, hati
akan terasa lebih lapang dan
kekecewaan dapat lebih mudah untuk
direlakan karena besarnya pengertian
bahwa tidak selamanya hidup itu
indah..

"semoga Allah memberkahi setiap
langkah kita"

Aamiin Ya Rabbal'alamiin..

” Wallahu a’lam والله أعلم

(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik .


http://www.facebook.com/MutiaraAirMataMuslimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar