Senin, 16 Juli 2012

^^✿DAHSYATNYA KALIMAH AYAT KURSI✿^^



♥♥.˚◦.☆•.ღ♥¸ (`'•.¸(♥♥)¸.•'´) .ღ♥¸• ☆.◦˚.♥♥

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

(sumber: Gema Insani)

Di antara fadhilah (keutamaan) dari ayat Kursi adalah dibacanya di setiap sudut-sudut rumah, pada makanan dan idaam,[1] pada akhir setiap shalat wajib (fardhu), pada shalat witir setelah isya, ketika seorang muslim beranjak ke tempat tidurnya, ketika hari menjelang malam dan pagi, untuk jiwa dan harta, pada ibu dan bayinya, pada saat menghadapi kesusahan dan berdoa, karena di dalamnya terdapat nama Allah Yang Maha agung!

Apabila ayat itu dibaca di tempat mana saja dan pada waktu kapan saja, maka hal itu akan memberikan berkah pada rumah, dan menjaganya hingga setan atau kejahatan tidak dapat mendekatinya. Ayat ini akan memberi berkah pada makanan hingga menjadi cukup. Ayat tersebut juga bila dibaca dapat menjaga rumah dan penghuninya, rumah tetangganya, dan penghuninya, serta tetangga dari tetangganya. Juga menjaga bekal agar tidak mengalami kekurangan, hilangnya barakah, kerusakan, penyakit, keburukan dari jin atau pencuri dan lainnya dengan apa yang dirampasnya dari wilayah Tuhan Yang Maha Pengasih.

Ayat ini merupakan penjaga bagi orang yang membacanya dari malapetaka. Orang yang membacanya akan mendapat pahala, baik cepat ataupun lambat, dan ia dapat memberikan kemudahan bagi kesulitan, menghilangkan kesedihan, melindungi dari gangguan, memberi barakah pada rezeki, menyebabkan pembacanya masuk surga dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangi orang yang membacanya untuk masuk surga selain kematian. Ayat ini menjadi penyebab terkabulnya doa, pelindung anak-anak, pemberi kesehatan bagi wanita yang baru melahirkan dan memberi berkah bagi amal saleh.

Ayat ini merupakan harta karun yang ada di singgasana Allah, penghulu ayat Al-Qur`an dan ayat terbesar yang ada di dalamnya. Ia adalah seperti tiga dan seperempat Al-Qur`an.

Ayat tersebut termasuk ayat yang diberkati, setiap hurufnya, kalimatnya yang lima puluh dan yang sepuluh juga diberkati. Yang memiliki barakah yang tidak kita ketahui awalnya dan tidak kita harapkan akhirnya.

Ayat ini pula termasuk ayat termulia, di dalamnya terulang nama Allah sebanyak delapan belas kali di antara yang disamarkan dan yang zahir, serta mengandung kaidah-kaidah tauhid dan sifat-sifat yang tinggi.

Kandungannya berupa kaidah-kaidah akidah dari pengesaan Allah, keesaan uluhiyah dan rububiyah-Nya serta sifat-sifat-Nya berupa hidup, qayyum, tidak tidur, bosan, atau memiliki kebutuhan. Dengan izin-Nya, Dia memberitahukan siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk mendapatkan syafaat, mewujudkan apa yang diketahui-Nya dan memberi ketenangan terhadap penjagaan Allah bagi makhluk-Nya dari segala keburukan, mengabulkan doa orang-orang yang mengimaninya, dan memiliki hak rububiyah-Nya dalam menerima ibadah dari hamba-Nya, orang-orang yang diberikan hak oleh zat ilahiyah berupa hak untuk memiliki.



Kedudukan Ayat Kursi

Dari Anas bahwa Rasulullah saw. bertanya kepada salah seorang sahabatnya, “Apakah engkau sudah menikah?” Dia menjawab, “Belum. Aku tidak memiliki sesuatu yang dapat aku gunakan untuk menikah.” Beliau berkata, “Bukankah engkau hafal ayat ‘Qul huwallaahu ahad’?” Dia menjawab, “Ya, Aku hafal.” Beliau berkata lagi, “Itu sama dengan seperempat Al-Qur`an. Apakah engkau hafal ayat ‘Qul yaa ayyuhal kaafiruun’?” Dia menjawab, “Ya, Aku hafal.” Beliau berkata, “Itu sama dengan seperempat Al-Qur`an. Apakah engkau hafal ayat ‘Idzaa zulzilat’?” Dia menjawab, “Ya, Aku hafal.” Beliau berkata, “Itu sama dengan seperempat Al-Qur`an.” Apakah engkau hafal ayat ‘Idzaa jaa`a nashrullaah’?” Dia menjawab, “Ya, Aku hafal.” Beliau berkata lagi, “Itu sama dengan seperempat Al-Qur`an. Apakah engkau hafal ayat Kursi?” Dia menjawab, “Ya, Aku hafal.” Lalu beliau berkata, “Itu sama dengan seperempat Al-Qur`an, maka menikahlah!”[2]

Dari Ibnu Umar bahwa pada suatu hari Ibnu Umar ibnul Khaththab keluar menuju khalayak ramai (dan mereka berkelompok-kelompok) lalu dia berkata, “Siapa di antara kalian yang akan memberitahukan kepadaku ayat yang paling agung di dalam Al-Qur`an, ayat yang paling adil, ayat yang paling menakutkan, serta yang paling memberikan harapan?” Orang-orang terdiam, kemudian Ibnu Mas’ud berkata, “Engkau bertanya pada orang yang benar. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Ayat yang terbesar di dalam Al-Qur`an adalah ‘Allaahu laa ilaaha illaa huwa al-hayyul qayyuum.’ Ayat yang paling adil di dalam Al-Qur`an adalah ‘Innallaaha ya`muru bil ‘adli wal ihsaan….’ hingga akhirnya, adapun yang paling menakutkan di dalam Al-Qur`an adalah ‘Fa man ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yarahu, wa man ya’mal mitsqaala dzarratin syarran yarahu,’ dan ayat yang paling memberikan harapan di dalam Al-Qur`an adalah, ‘Qul yaa ‘ibaadilladziina asyrafuu ‘alaa anfusihim…yaa taqnithu min rahmatillah….’’”[3]

Dari Ali bin Abi Thalib r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Surah al-Faatihah, ayat Kursi, ayat Syahidallaahu annahu laa ilaaha ilala Huwa[4] dan Qulillaahumma maalikal mulki[5] adalah ayat-ayat yang tergantung di Arasy, tidak ada hijab di antaranya dengan Allah.’” [6]

Dari Ibnu ‘Abbas ia berkata, “Apabila Rasulullah membaca akhir surah al-Baqarah atau ayat Kursi, beliau tertawa dan berkata, ‘Keduanya adalah harta Allah yang terpendam di bawah Arasy.’ Apabila beliau membaca ‘man ya’mal suu`an yujza bihi,’ beliau mengucapkan ‘innaalillaahi wa innaa ilahi raaji’uun’ lalu menunduk.”[7]

Dari Aifa’ bin Abdillah al-Kala’i ia berkata, “Seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasulullah! Ayat apa yang terbesar yang ada di dalam Al-Qur`an?’ Beliau berkata, ‘Ayat Kursi, ‘Allaahu laa ilaaha ilala huwal hayyul qayyuum.’’ Laki-laki tersebut berkata lagi, ‘Ayat apa yang ada dalam Al-Qur`an yang engkau inginkan agar menimpamu dan umatmu?’ Beliau menjawab, ‘Akhir surah al-Baqarah, sebab itu adalah harta Allah yang terpendam di bawah Arasy-Nya dan engkau tidak meninggalkan kebaikan dunia dan akhirat melainkan ayat ini telah mencakupnya.’”[8]

Dari Anas berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Apakah kalian mengetahui ayat terbesar yang ada di dalam Al-Qur`an?’ Mereka berkata, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum…’hingga akhir ayat.”[9]

Dari Abdullah bin Rabahin, bahwa Rasulullah saw. bersabda kepada Ubay bin Ka’ab, “Wahai Abu Mundzir, ayat apa yang terbesar di dalam Al-Qur`an?” Dia menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau berkata lagi, “Wahai Abu Mundzir, ayat apa yang terbesar di dalam Al-Qur`an?” Dia menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui!” Beliau berkata lagi, “Wahai Abu Mundzir, ayat apa yang terbesar di dalam Al-Qur`an?” Dia menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui!” Lalu beliau berkata, “Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum.” Abdullah bIn Rabah berkata, “Kemudian Rasulullah menepuk dadanya dan berkata, ‘Semoga ilmu dapat membahagiakanmu wahai Abu Mundzir.’”[10]* (Dinukil dari buku “Dahsyatnya Ayat Kursi, karya Jalaluddin as Suyuthi)

^^SEMOGA ADA MANFAAT SAHABAT FILLAH^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar