Sebagian orang menganggap perilaku romantisme adalah perbuatan yang tidak perlu. Alasannya, masih terlalu banyak pekerjaan lain yang lebih penting. Menjadi manusia romantis tidak akan memakan banyak waktu. Bahkan, perilaku “sepele” ini bisa menjaga keutuhan rumah tangga.
Perilaku yang bisa ditunjukkan sederhana saja, tidak harus berlebihan. Tidak perlu juga Anda memaksakan membeli hadiah mewah agar pasangan menjadi senang. Sekuntum mawar pun bisa Anda jadikan sarana untuk membangun komunikasi romantis itu. Dijamin, hanya dengan sekuntum mawar senyuman akan tersungging di bibir istri Anda. Hasilnya, dia akan semakin mencintai Anda.
Apakah Rasulullah Saw. orang yang romantis? Jawabannya adalah iya. Bahkan, beliau memiliki momen-momen romantis bersama istri-istrinya. Berikut adalah beberapa momen di antaranya.
1. Mandi bersama
Aisyah r.a. berkata, “Aku mandi bersama Nabi Muhammad Saw. dari sebuah bejana, kami menciduk bersama-sama dalam bejana itu.” (H.R. Abdurrazak dan Ibnu Abu Syaibah)
Kejadian Rasulullah mandi bersama istrinya bukanlah sebuah peristiwa fiksi. Beliau mencontohkan kalau mandi bukan sebagai ritual harian biasa. Mandi bersama istri atau suami dapat dijadikan media untuk mempererat intimasi.
2. Saling menyisir rambut
Dari ‘Aisyah r.a. dia berkata, “Saya pernah menyisir rambut Rasulullah Saw. dan saat itu saya sedang haid.” (H.R. Ahmad)
Menyisir rambut adalah pekerjaan yang bisa dan biasa dilakukan sendiri. Namun, tidak ada salanya jika Anda membantu menyisir rambut istri Anda. Sambil menyisir, cobalah memuji keindahan rambut pasangan. Dijamin, mereka akan semakin sayang.
3. Memberi hadiah
Dari Ummu Salamah dia pernah berkata, “Ketika Rasulullah baru menikah dengan Ummu Salamah, beliau berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku telah menghantar hadiah kepada An-Najasyi dengan pakaian berharga dan beberapa botol minyak wangi. Aku dapati bahwa An-Najasyi sudah meninggal dunia, menyebabkan hadiah itu dikembalikan kepadaku. Sekiranya dikembalikan, hadiah itu adalah milik kamu.” Berkata (Ummi Kalsum) dalam riwayat lain; seperti bersabda Rasulullah Saw., “Jika hadiah itu dihantar balik, hadiah itu akan diberikan kepada semua istri beliau, dan beliau memberikan Ummu Salamah minyak wangi yang berbaki dan pakaian bernilai itu.” (HR Ahmad)
Agar hadiah yang diberikan memberikan kesan lebih, pilihlah hari yang khusus, misalnya saat ulangtahun pernikahan. Tidak harus mahal, yang penting cara dan waktu Anda memberikan hadiah tersebut.
4. Berbagi tempat makan atau minum
“Ketika saya haid da tubuh saya berkeringat, saya memberikan gelas kepada Rasulullah dan beliau meminumnya ditempat yang saya minum.” (H.R. Muslim)
Selain berbagi tempat makan dan minum, saling menyuapi pun bisa dijadikan sebagai sarana bermesaraan. Malu? Ah, perasaan Anda berlebihan, kalau ABG yang berpacaran saja melakukan hal itu, mengapa Anda yang sudah resmi menjadi suami istri enggan melakukannya?
5. Belaian
“Adalah Rasulullah Saw tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.” (H.R. Ahmad)
Sesering mungkin, berikan belaian kepada pasangan Anda. Melalui belaian Anda bisa menyampaikan energi positif.
6. Ciuman
Dari ‘Aisyah ra, “Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.”(H.R. ‘Abdurrazaq).
Dari Hafshah, putri ‘Umar r.a., “Sesungguhnya Rasulullah Saw. biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa.” (H.R. Ahmad)
Kalau ciuman di pipi, bibir, atau kening sudah terlalu umum, buatlah kesepakatan dengan suami atau istri Anda di bagian yang dia ingin dicium. Jadikan itu ritual yang hanya Anda dan pasangan yang tahu.
7. Berbaring di pangkuan
Dari ‘Aisyah r.a., dia berkata, “Nabi Saw. biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Quran.” (HR ‘Abdurrazaq)
Kalau biasanya Anda bercakap-cakap dengan pasangan sambil duduk, cobalah lakukan sambil berbaring di pangkuannya. Bahkan, ketika sedang tidak membahas masalah apa pun, komunikasi nonverbal Anda dengan pasangan bisa terjalin dengan cara seperti ini.
Perilaku yang bisa ditunjukkan sederhana saja, tidak harus berlebihan. Tidak perlu juga Anda memaksakan membeli hadiah mewah agar pasangan menjadi senang. Sekuntum mawar pun bisa Anda jadikan sarana untuk membangun komunikasi romantis itu. Dijamin, hanya dengan sekuntum mawar senyuman akan tersungging di bibir istri Anda. Hasilnya, dia akan semakin mencintai Anda.
Apakah Rasulullah Saw. orang yang romantis? Jawabannya adalah iya. Bahkan, beliau memiliki momen-momen romantis bersama istri-istrinya. Berikut adalah beberapa momen di antaranya.
1. Mandi bersama
Aisyah r.a. berkata, “Aku mandi bersama Nabi Muhammad Saw. dari sebuah bejana, kami menciduk bersama-sama dalam bejana itu.” (H.R. Abdurrazak dan Ibnu Abu Syaibah)
Kejadian Rasulullah mandi bersama istrinya bukanlah sebuah peristiwa fiksi. Beliau mencontohkan kalau mandi bukan sebagai ritual harian biasa. Mandi bersama istri atau suami dapat dijadikan media untuk mempererat intimasi.
2. Saling menyisir rambut
Dari ‘Aisyah r.a. dia berkata, “Saya pernah menyisir rambut Rasulullah Saw. dan saat itu saya sedang haid.” (H.R. Ahmad)
Menyisir rambut adalah pekerjaan yang bisa dan biasa dilakukan sendiri. Namun, tidak ada salanya jika Anda membantu menyisir rambut istri Anda. Sambil menyisir, cobalah memuji keindahan rambut pasangan. Dijamin, mereka akan semakin sayang.
3. Memberi hadiah
Dari Ummu Salamah dia pernah berkata, “Ketika Rasulullah baru menikah dengan Ummu Salamah, beliau berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku telah menghantar hadiah kepada An-Najasyi dengan pakaian berharga dan beberapa botol minyak wangi. Aku dapati bahwa An-Najasyi sudah meninggal dunia, menyebabkan hadiah itu dikembalikan kepadaku. Sekiranya dikembalikan, hadiah itu adalah milik kamu.” Berkata (Ummi Kalsum) dalam riwayat lain; seperti bersabda Rasulullah Saw., “Jika hadiah itu dihantar balik, hadiah itu akan diberikan kepada semua istri beliau, dan beliau memberikan Ummu Salamah minyak wangi yang berbaki dan pakaian bernilai itu.” (HR Ahmad)
Agar hadiah yang diberikan memberikan kesan lebih, pilihlah hari yang khusus, misalnya saat ulangtahun pernikahan. Tidak harus mahal, yang penting cara dan waktu Anda memberikan hadiah tersebut.
4. Berbagi tempat makan atau minum
“Ketika saya haid da tubuh saya berkeringat, saya memberikan gelas kepada Rasulullah dan beliau meminumnya ditempat yang saya minum.” (H.R. Muslim)
Selain berbagi tempat makan dan minum, saling menyuapi pun bisa dijadikan sebagai sarana bermesaraan. Malu? Ah, perasaan Anda berlebihan, kalau ABG yang berpacaran saja melakukan hal itu, mengapa Anda yang sudah resmi menjadi suami istri enggan melakukannya?
5. Belaian
“Adalah Rasulullah Saw tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.” (H.R. Ahmad)
Sesering mungkin, berikan belaian kepada pasangan Anda. Melalui belaian Anda bisa menyampaikan energi positif.
6. Ciuman
Dari ‘Aisyah ra, “Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.”(H.R. ‘Abdurrazaq).
Dari Hafshah, putri ‘Umar r.a., “Sesungguhnya Rasulullah Saw. biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa.” (H.R. Ahmad)
Kalau ciuman di pipi, bibir, atau kening sudah terlalu umum, buatlah kesepakatan dengan suami atau istri Anda di bagian yang dia ingin dicium. Jadikan itu ritual yang hanya Anda dan pasangan yang tahu.
7. Berbaring di pangkuan
Dari ‘Aisyah r.a., dia berkata, “Nabi Saw. biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Quran.” (HR ‘Abdurrazaq)
Kalau biasanya Anda bercakap-cakap dengan pasangan sambil duduk, cobalah lakukan sambil berbaring di pangkuannya. Bahkan, ketika sedang tidak membahas masalah apa pun, komunikasi nonverbal Anda dengan pasangan bisa terjalin dengan cara seperti ini.
Masih sangat banyak contoh dari Rasulullah Saw, yang menunjukkan kemesraan bersama istri-istrinya. Jika beliau saja mampu dan mau melakukannya, mengapa Anda tidak? Percayalah, hal-hal sederhana semacam itu bisa melanggengkan rumah tangga yang sedang Anda bangun. Wallaahu a’lam.
Sumber: http://www.percikaniman.org/category/tanya-jawab-islam/cara-menjadi-suami-yang-romantis
Sumber: http://www.percikaniman.org/category/tanya-jawab-islam/cara-menjadi-suami-yang-romantis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar